Oleh Romo Andrianus Sulistyono, MSF

bdk. Injil Matius 6: 19-23

Sahabat terkasih, jika mendengar sabda Tuhan Yesus dalam Injil hari ini seolah- olah kita langsung merasakan bahwa Yesus tidak setuju kalau kita memiliki harta dunia. Harta dunia bisa berupa uang, properti, kekayaan, prestasi, kepandaian, skill atau talenta. Apakah Tuhan tidak menghendaki itu? Tentu saja bukan. Ada banyak orang dan mungkin termasuk kita beranggapan “ada harta bahagia, tanpa harta menderita”.

Dalam permenungan Injil hari ini Tuhan Yesus mengajak kita untuk memandang bahwa harta itu merupakan bagian dari wujud cinta Tuhan untuk kita. Maka, respon dan tanggapan kita seharusnya adalah harta yang Tuhan berikan kepada kita harus bisa semakin mendekatkan diri kita kepadaNYA. Harta itu bisa menambah kedekatan kita dengan Tuhan.

Katakanlah, biarlah harta yang kita miliki bisa kita pergunakan untuk memuliakan nama Tuhan. Bukan justru harta membuat kita menjauh serta melupakan Tuhan. Maka kita perlu berefleksi harta itu dari siapa, untuk siapa dan untuk apa?

Semoga kita menyadari hal ini, tujuan harta ini dipercayakan pada kita. Harta tidak untuk menjadikan kita pribadi yang tertutup pada Tuhan, namun menjadi pribadi akan rahmat dan berkat Tuhan yang dibagikan. Ingat, rahmat berkat Tuhan bukan hanya untuk individu pribadi kita tetapi untuk dikembangkan sehingga kita boleh menjadi saluran berkat bagi sesama.

Jika kita sudah dalam jalan demikian, maka harta bukanlah masalah tapi justru menjadi berkah. Percayalah bahwa harta yang Tuhan berikan adalah kesempatan bagi kita untuk semakin memuliakan dan membagikan kasih Tuhan pada sesama.

Sahabat terkasih, semoga kita semua semakin disiram dan disegarkan oleh sabda Tuhan ini. Semakin didorong dan dihidupkan oleh permenungan ini. Dan semakin percaya bahwa Tuhan selalu mengasihi kita semua sekarang sampai selama- lamanya.

♡ Valentine ✞