Oleh Romo Antonius Kustiyanto, MSF.

bdk. Injil Matius 6: 1-6, 16-18

Sahabat terkasih, kiranya kita pernah mendengar sebuah ungkapan: Seberuntung apapun orang, jauh lebih beruntung dia yang sadar dan ingat. Dia yang sadar dan ingat pada dirinya, dianyang sadar dan ingat pada sesamanya, dia yang sadar dan ingat kepada Tuhannya.

Di dalam injil hari ini, dalam khotbah di bukit Tuhan Yesus menegaskan tiga hal: Derma, doa dan puasa. Ketiga hal itu kiranya untuk membangun dan mengembangkan kualitas hidup kita sebagai umat beriman. Kehidupan kita pribadi, dengan sesama dan kehidupan dengan Tuhan.

Lewat derma atau sedekah berarti kita di sana mau membangun, mau bersolider dengan sesama. Sedekah atau derma merupakan sarana untuk berbela rasa untuk sesama teristimewa mereka yang membutuhkan.

Dengan doa, kita mau membangun relasi dengan Tuhan. Di dalam doa kita mau membuka hati dan diri kepada Allah yang mau berkarya di dalam dan lewat diri kita.

Dan dengan puasa, kita mau mengolah dan membangun pribadi kita menjadi lebih baik, kita belajar melatih dan mengatur hawa nafsu kedagingan kita yang tidak selaras dengan hidup beriman kita.

Ketiga hal itu harus dijalankan dengan hati yang jujur dan hati yang tulus. Derma, doa dan puasa bukannya untuk dipertontonkan sehingga menjadi sebuah kesombongan rohani. Tuhan akan melihat yang tersembunyi apa yang kita lakukan.

Semoga dengan derma, doa dan puasa yang kita lakukan dengan setia dalam kehidupan ini semakin memperteguh iman kita, semakin menguatkan harapan kita dan semakin memekarkan kasih kita di dalam kehidupan ini.

♡ Valentine ✞